 |
Komite Keselamatan Untuk Instalasi
Listrik (KONSUIL) sebagai salah satu badan yang menangani permalasahan
instalasi listrik siap memberikan solusi mengatasi kebakaran yang selama
ini berasal dari pemasangan listrik yang tidak sesuai.
Dalam Rakorwil I di Ballroom HW Hotel, Rabu (8/5) lalu,
terungkap kalau sekitar 68 persen penyebab kebakaran disebabkan oleh
instalasi listrik, maka kebutuhan terhadap listrik yang aman dan handal
menjadi hal yang utama disamping perlu dilakukan pengujian dan
pemeriksaan kelayakan terhadap instalasi tersebut.
“Untuk
instalasi yang berumur lebih dari 15 tahun perlu dilakukan rewiring atau
pergantian instalasi,” ucap Ketua KONSUIL Pusat, M Djamil Baridjambek
dalam sambutannya.
Selain itu, setiap instalasi yang beroperasi
juga harus memiliki sertifikat laik operasi (SLO) guna memberikan
perlindungan aman kepada masyarakat terhadap bahaya yang disebabkan oleh
listrik. Memastikan bahwa listrik yang tersambung oleh PT PLN
tersambung ke instalasi yang layak operasi juga akan mengurangi losses
(rugi tegangan).
“Pemerintah pusat sendiri juga sudah menyatakan
keseriusannya dalam keselamatan instalasi listrik pasca terbakarnya
Gedung Sekretariat Negara,” jelas M Djamil.
General Manager PT
PLN, Wasito Hadi yang juga hadir dalam Rakorwil tersebut mengatakan,
KONSUIL harus lebih meningkatkan edukasi kepada masyarakat berkaitan
dengan keselamatan instalasi dan lebih proaktif menggalang kerjasama
dengan pihak kontraktor listrik sehingga tujuan, manfaat dan keberadaan
KONSUIL juga lebih dikenal masyarakat.
“KONSUIL harus melakukan
itu, setidaknya bisa membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan
kebakaran dan kesalahan instalasi listrik,” papar Wasito.
Sementara,
Kepala Wilayah KONSUIL Sumbar, Defrizal mengatakan, bahwa KONSUIL dalam
Rakorwil I kali ini akan menegaskan jati dirinya sebagai lembaga
inspeksi yang profesional dan independen sehingga lembaga inspeksi itu
dapat menjadi solusi permasalahan keselamatan dan keamanan dibidang
ketenagalistrikan.
“KONSUIL Sumbar sendiri sudah beroperasi sejak
tahun 2009 dan telah beroperasi di seluruh Sumbar, pada bulan Februari
2013 ini telah membuka sub area Sungai Penuh,” papar Defrizal.
sumber :http://posmetropadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5603
|
